Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

12/5

PAI Kelas 12 Bab 5: Perkembangan Peradaban Islam di Dunia Perkembangan Peradaban Islam di Dunia A. Pengertian Peradaban Islam Peradaban Islam adalah hasil dari berbagai pencapaian umat Islam dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, politik, ekonomi, dan sosial, yang berlandaskan ajaran Islam. B. Masa Keemasan Peradaban Islam (Abad ke-8 hingga 14 M) Peradaban Islam mencapai puncaknya pada masa Dinasti Abbasiyah (750-1258 M), terutama di bawah kepemimpinan Harun ar-Rasyid dan Al-Makmun . Ciri-ciri masa keemasan: Ilmu pengetahuan berkembang pesat : Munculnya ilmuwan Muslim di berbagai bidang. Pusat pendidikan : Didirikannya Baitul Hikmah di Baghdad. Hubungan internasional : Islam menjadi pusat perdagangan dan budaya dunia. C. Kontribusi Peradaban Islam Ilmu Pengetahuan Kedokteran : Ibnu Sina (Avicenna) menulis Al-Qanun fi al-Tibb . Astronomi : Al-Battani mengembangkan teori tentang gerak bintang. Matematika : Al-Khawarizmi menemukan konsep al...

10/5

PAI Kelas 10 Bab 5: Meneladani Peran Ulama Penyebar Agama Islam di Indonesia   Meneladani Peran Ulama Penyebar Agama Islam di Indonesia A. Proses Masuknya Islam ke Indonesia Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai jalur: Perdagangan : Para pedagang Muslim dari Arab, Persia, dan Gujarat berdakwah sambil berdagang. Pernikahan : Perkawinan antara pedagang Muslim dan penduduk setempat membantu penyebaran Islam. Kesenian dan Budaya : Melalui wayang, gamelan, dan syair bernuansa Islami. Pendidikan : Didirikan pesantren-pesantren oleh para ulama untuk mengajarkan agama Islam. Politik : Adanya kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Demak, dan Mataram Islam mempercepat proses Islamisasi. B. Tokoh Ulama Penyebar Islam di Indonesia Wali Songo (9 wali di Jawa): Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) : Penyebar Islam pertama di Jawa. Sunan Kalijaga : Menggunakan seni wayang dan gamelan untuk berdakwah. Sunan Bonang : Menciptakan tembang-tembang Islami. Sunan Ampel : Pendiri...

9/5

Bab 5  M engapresiasi Peradaban Daulah Utsmani A. Latar Belakang Berdirinya Daulah Utsmani Daulah Utsmani (Kesultanan Ottoman) berdiri pada tahun 1299 M oleh Osman I di wilayah Anatolia (sekarang Turki). Kekuasaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu kekhalifahan Islam terbesar yang berlangsung hingga 1924 M. B. Perkembangan Daulah Utsmani Puncak kejayaan Daulah Utsmani terjadi pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481 M) yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium). Sultan-sultan terkenal lainnya: Sultan Salim I : Memperluas wilayah ke Mesir, Suriah, dan Jazirah Arab. Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M): Memimpin Daulah Utsmani ke puncak kejayaan dalam bidang hukum, militer, dan budaya. C. Kontribusi Daulah Utsmani Bidang Politik : Sistem pemerintahan berjenjang. Mengangkat pejabat berdasarkan kemampuan. Bidang Militer : Memiliki pasukan elit bernama Janissary . Meng...

7/5

PAI Kelas 7 Bab 5 Damaskus: Pusat Peradaban Timur Islam 1. Sejarah Singkat Damaskus dalam Peradaban Islam Damaskus adalah salah satu kota tertua di dunia yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Kota ini menjadi pusat pemerintahan Bani Umayyah setelah khalifah pertama Dinasti Umayyah, Muawiyah bin Abi Sufyan, memindahkan ibu kota dari Madinah ke Damaskus pada tahun 661 M. 2. Peran Damaskus sebagai Pusat Peradaban Di bawah pemerintahan Bani Umayyah, Damaskus berkembang pesat dan menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan perdagangan. Beberapa kemajuan yang dicapai: Ilmu pengetahuan: Damaskus menjadi rumah bagi banyak ulama dan ilmuwan, seperti Khalid bin Yazid yang mempelajari kimia dan kedokteran. Arsitektur: Pembangunan Masjid Umayyah (Jami’ Umayyah) yang menjadi simbol kejayaan arsitektur Islam. Sistem pemerintahan: Terciptanya sistem administrasi negara yang teratur dengan adanya pos-pos pemerintahan dan pasukan militer yang kuat. Ekonomi: Damaskus menjadi pusa...

6/5

Materi PAI Kelas 6 Bab 5  Jasa Khulafaur Rasyidin untuk Dunia Pengertian Khulafaur Rasyidin Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Mereka adalah sahabat-sahabat dekat Rasulullah yang dikenal adil, bijaksana, dan selalu berpegang pada ajaran Islam. Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang, yaitu: Abu Bakar as-Siddiq Umar bin Khattab Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib 1. Jasa Abu Bakar as-Siddiq (632–634 M) Mempertahankan keutuhan umat Islam: Menghadapi kaum murtad dan orang yang tidak mau membayar zakat setelah Rasulullah wafat. Mengumpulkan Al-Qur'an: Memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang tersebar dalam berbagai catatan dan hafalan sahabat. Memperluas wilayah Islam: Memulai ekspansi ke wilayah-wilayah di luar Jazirah Arab. 2. Jasa Umar bin Khattab (634–644 M) Membentuk sistem administrasi pemerintahan: Membagi wilayah Islam menjadi beberapa provinsi dan mengan...

5/5

Materi PAI Kelas 5  Bab 5  Meneladani Perjuangan Rasulullah: Fathul Makkah dan Haji Wada' 1. Fathul Makkah (Pembebasan Kota Makkah) Fathul Makkah terjadi pada tahun 8 Hijriah. Rasulullah saw. bersama 10.000 pasukan memasuki Makkah tanpa pertumpahan darah. Peristiwa ini menjadi momen penting karena: Ka’bah dibersihkan dari berhala. Rasulullah memaafkan penduduk Makkah, termasuk musuh-musuhnya. Islam semakin tersebar luas. Sikap Rasulullah yang penuh kasih sayang dan pemaaf menjadi teladan bagi kita untuk selalu bersikap baik meskipun kepada orang yang pernah menyakiti kita. 2. Haji Wada' (Haji Perpisahan) Haji Wada' terjadi pada tahun 10 Hijriah, yaitu haji terakhir Rasulullah sebelum wafat. Dalam khutbahnya, Rasulullah memberikan pesan penting: Menjaga persaudaraan sesama Muslim. Menghormati hak-hak manusia, termasuk hak perempuan. Tidak boleh ada diskriminasi, karena semua manusia sama di sisi Allah. Berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah agar tidak t...

4/5

Materi PAI Kelas 4  Bab 5 Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah 1. Pengertian Hijrah Hijrah secara bahasa berarti berpindah tempat. Secara istilah, hijrah adalah perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Mekah ke Madinah untuk menyelamatkan agama Islam dari tekanan kaum Quraisy. 2. Latar Belakang Hijrah Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah karena: Tekanan dan penyiksaan kaum Quraisy terhadap kaum Muslimin semakin berat. Tidak ada kebebasan dalam beribadah di Mekah. Nabi mendapatkan wahyu dari Allah untuk berhijrah demi menyebarkan Islam lebih luas. Adanya undangan dari penduduk Yatsrib (Madinah) yang siap menerima Islam. 3. Proses Hijrah Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari kejaran kaum Quraisy. Setelah keadaan aman, mereka melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan panduan Abdullah bin Uraiqit. Penduduk Madinah (Ansar) menyambut Nabi dengan penuh kegembiraan. 4. Peristiwa Penting Setelah Hijrah ...

4/4

  Materi PAI Kelas 4 Bab 4: Menyambut Usia Baligh A. Pengertian Baligh Baligh adalah kondisi ketika seorang anak mencapai usia atau tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa ia telah dewasa secara fisik dan sudah diwajibkan untuk menjalankan kewajiban agama, seperti salat, puasa, dan lainnya. Baligh bisa terjadi pada usia tertentu atau melalui tanda-tanda fisik tertentu, seperti tumbuhnya rambut kemaluan atau mimpi basah (ikhtilam) pada laki-laki, serta haid pada perempuan. B. Tanda-Tanda Baligh Pada Laki-Laki Tumbuhnya rambut kemaluan (pubis). Mimpi basah atau ikhtilam. Suara yang berubah (menjadi lebih berat). Pada Perempuan Tumbuhnya rambut kemaluan. Mengalami haid (menstruasi). Perubahan pada bentuk tubuh, seperti pembesaran payudara. Secara Umum Umur 15 tahun bisa menjadi patokan baligh menurut beberapa pandangan ulama, meskipun tanda fisik sudah muncul lebih awal. C. Kewajiban Setelah Baligh Salat Setelah baligh, seorang Muslim wajib melak...

5/4

  Materi PAI Kelas 5 Bab 4: Hidup Lapang dengan Berbagi A. Pengertian Berbagi dalam Islam Berbagi adalah memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan, baik berupa harta, ilmu, tenaga, maupun perhatian. Berbagi adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang dianjurkan dalam Islam untuk menumbuhkan kepedulian dan kasih sayang sesama manusia. Dalil tentang Berbagi: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Baqarah: 261) B. Bentuk-Bentuk Berbagi dalam Islam Sedekah Memberikan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan tanpa batasan waktu dan jumlah. Sedekah bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau bantuan lainnya. Zakat Memberikan sebagian harta (2.5% dari harta yang mencapai nisab) kepada golongan yang berhak menerimanya. Zakat adalah kewajiban bagi s...

6/4

  Materi PAI Kelas 6 Bab 5: Hukum Halal dan Haram A. Pengertian Halal dan Haram Halal Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan atau diizinkan oleh Allah SWT, baik dalam bentuk makanan, minuman, perbuatan, maupun harta. Haram Haram adalah segala sesuatu yang dilarang atau diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Mengonsumsi atau melakukan hal yang haram akan mendapatkan dosa. B. Dalil Tentang Halal dan Haram Dalil tentang Halal: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi..." (QS. Al-Baqarah: 168) Dalil tentang Haram: "Sesungguhnya Allah mengharamkan bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah." (QS. Al-Baqarah: 173) C. Contoh Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram Makanan dan Minuman Halal: Daging hewan yang disembelih sesuai syariat Islam. Sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Minuman yang tidak mengandung alkohol. Makanan dan Minuman Haram...

7/4

  Materi PAI Kelas 7 Bab 4: Mengagungkan Allah dengan Tunduk kepada Perintah-Nya A. Pengertian Mengagungkan Allah (Tawhid Uluhiyah) Mengagungkan Allah berarti meyakini dan mengakui keesaan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan, serta tunduk dan patuh terhadap segala perintah-Nya. Sikap ini diwujudkan melalui ibadah, ketaatan, dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalil Mengagungkan Allah: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56) B. Bentuk Mengagungkan Allah Melaksanakan Perintah Allah Menjalankan salat, puasa, zakat, dan haji. Mematuhi aturan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Menjauhi Larangan Allah Menjauhi perbuatan syirik, bohong, mencuri, dan maksiat lainnya. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Menghormati Ayat-ayat Allah Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an. Menghormati masjid dan tempat-tempat suci. Berperilaku Baik kepada Sesama Berlaku...

9/4

  Materi PAI Kelas 9 Bab 4: Bersyukur dengan Akikah, Peduli Sesama dengan Berqurban A. Pengertian Akikah Akikah adalah penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Akikah merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dan biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Hukum Akikah: Sunnah muakkadah. Jumlah Hewan: Anak laki-laki: 2 ekor kambing atau domba. Anak perempuan: 1 ekor kambing atau domba. Waktu Pelaksanaan: Hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran. Dalil Akikah: Hadis Nabi SAW: "Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya yang disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama." (HR. Abu Dawud). B. Pengertian Qurban Qurban adalah penyembelihan hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Hukum Qurban: Sunnah muakkadah bagi yang mampu. Hewan Qurban: Kambing, domb...

10/4

  Materi PAI Kelas 10 Bab 4: Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah A. Pengertian Ekonomi Syariah Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, bertujuan untuk mencapai keadilan, kesejahteraan, dan keberkahan dalam aktivitas ekonomi. Ekonomi syariah menekankan pada larangan riba, gharar (ketidakjelasan), dan maysir (judi), serta menekankan prinsip keadilan, transparansi, dan tolong-menolong. B. Asuransi Syariah (Takaful) Pengertian Asuransi Syariah Asuransi syariah atau takaful adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang dalam menghadapi risiko tertentu, dengan cara mengumpulkan dana tabarru’ (hibah) yang dikelola berdasarkan prinsip syariah. Prinsip Asuransi Syariah Tabarru’ : Dana yang disumbangkan sebagai bentuk tolong-menolong. Kerjasama dan Keadilan : Tidak ada unsur riba, gharar, atau maysir. Akad yang Transparan : Semua pihak memahami hak dan ke...

12/4

  Materi PAI Kelas 12 Bab 4: Kewarisan dan Kearifan dalam Islam A. Pengertian Ilmu Waris dalam Islam Ilmu waris atau faraid adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan pembagian harta peninggalan (tirkah) seseorang yang telah meninggal dunia kepada ahli waris yang berhak menurut syariat Islam. Ilmu ini penting karena menyangkut keadilan dan hak-hak individu dalam keluarga. B. Dasar Hukum Kewarisan dalam Islam Al-Qur'an : Surah An-Nisa' ayat 7 : "Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan orang tua dan kerabat, dan bagi perempuan pun ada hak bagian (pula)..." Surah An-Nisa' ayat 11-12 : Mengatur tentang bagian-bagian ahli waris secara rinci. Surah An-Nisa' ayat 176 : Menyelesaikan persoalan waris yang tidak disebutkan secara rinci sebelumnya. Hadis Nabi SAW : Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bagilah harta waris kepada pemiliknya yang berhak. Jika masih tersisa, berikanlah kepada laki-laki terdekat dari pihak laki-laki." (HR. Bu...

PAI 12/3

M unafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju Bab ini membahas tentang bahaya sifat munafik dan keras hati , serta bagaimana cara menghindarinya agar hidup penuh keberkahan dan kemajuan. A. Pengertian Munafik dan Ciri-Cirinya Munafik adalah orang yang berpura-pura beriman, tetapi hatinya penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan. Ciri-ciri orang munafik berdasarkan HR. Bukhari & Muslim : ✅ Jika berbicara, berdusta ✅ Jika berjanji, mengingkari ✅ Jika diberi amanah, berkhianat Dalil tentang kemunafikan: QS. Al-Baqarah: 8-10 "Di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,' padahal mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri tanpa mereka sadari." B. Pengertian Keras Hati dan Dampaknya Keras hati adalah sifat seseorang yang sulit menerima kebenaran dan tidak mau berubah ke arah yang lebih baik. Dampak keras hati: ❌ Sulit menerima nasihat dan keben...

PAI 10/3

Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasud Bab ini membahas pentingnya hidup sederhana dan menjauhi sifat buruk yang dapat merusak hati serta hubungan sosial. A. Pengertian dan Bahaya Sifat Buruk Berfoya-foya Hidup berlebihan dalam kesenangan tanpa memikirkan manfaatnya. Dalil: QS. Al-Isra’: 27 "Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." Riya’ (Pamer Ibadah) Melakukan ibadah agar dipuji orang lain, bukan karena Allah. Dalil: QS. Al-Ma’un: 6 "Orang-orang yang salat namun lalai dan hanya ingin pamer." Sum’ah (Mencari Popularitas) Berbuat baik agar dikenal dan dihormati orang lain. Dampaknya: amal ibadah tidak diterima Allah dan mudah kecewa jika tidak dipuji. Takabur (Sombong) Merasa lebih baik dari orang lain dan meremehkan mereka. Dalil: QS. Luqman: 18 "Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia denga...

PAI 9/3

Indahnya Etika Pergaulan dan Komunikasi Islami Bab ini membahas bagaimana seorang muslim seharusnya berinteraksi dengan orang lain berdasarkan ajaran Islam agar tercipta hubungan yang harmonis dan penuh keberkahan. A. Etika Pergaulan dalam Islam Pergaulan dalam Islam harus sesuai dengan norma agama agar tidak menimbulkan dampak negatif. Beberapa etika pergaulan yang dianjurkan dalam Islam: ✅ Bergaul dengan sesama berdasarkan akhlak yang baik ✅ Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda ✅ Menjauhi pergaulan bebas dan perilaku negatif ✅ Memilih teman yang baik dan memberikan pengaruh positif ✅ Menjaga batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan Dalil tentang pergaulan QS. Al-Furqan: 63 "Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang baik." Hadis Nabi: “Perumpam...

PAI 7/3

Menghadirkan Salat dan Zikir dalam Kehidupan Bab ini membahas pentingnya salat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari agar seorang muslim selalu dekat dengan Allah dan mendapatkan ketenangan hati. A. Pentingnya Salat dalam Kehidupan Salat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang merupakan rukun Islam kedua. Salat menjadi sarana komunikasi dengan Allah dan memiliki banyak manfaat, seperti: ✅ Mencegah perbuatan keji dan mungkar ( QS. Al-Ankabut: 45 ) ✅ Mendekatkan diri kepada Allah ✅ Menjadikan hati lebih tenang dan damai ✅ Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab B. Menghadirkan Khusyuk dalam Salat Agar salat diterima Allah, harus dilakukan dengan khusyuk. Cara mencapai kekhusyukan dalam salat: ✔️ Memahami makna bacaan salat ✔️ Menghindari gangguan saat salat ✔️ Fokus dan menghadirkan rasa takut kepada Allah ✔️ Tidak terburu-buru dalam gerakan salat C. Pentingnya Zikir dalam Kehidupan Zikir adalah mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya, baik dengan lisan maupun dal...

PAI 6/3

Hidup Damai dengan Saling Memaafkan A. Pengertian Memaafkan Memaafkan adalah sikap menghapus kesalahan orang lain tanpa menyimpan dendam. Islam mengajarkan untuk saling memaafkan karena itu termasuk akhlak mulia. B. Dalil tentang Saling Memaafkan Allah berfirman dalam QS. Al-A'raf: 199 : "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." Ayat ini mengajarkan bahwa sikap pemaaf adalah bagian dari kebaikan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hadis Rasulullah ﷺ: “Orang yang kuat bukanlah yang menang dalam bergulat, tetapi yang bisa mengendalikan dirinya saat marah.” ( HR. Bukhari & Muslim ) Hadis ini mengajarkan bahwa orang yang bisa menahan amarah dan memaafkan adalah orang yang kuat. C. Keutamaan Memaafkan ✅ Mendapat pahala dari Allah ✅ Menjaga hubungan baik dengan orang lain ✅ Hati menjadi lebih tenang dan damai ✅ Menghindari permusuhan dan balas dendam D. Cara Menerapkan S...

PAI 5/3

  Materi PAI Kelas 5 Bab 3: Aku Anak Shaleh dan Manusia adalah Khalifah A. Aku Anak Shaleh 1. Pengertian Anak Saleh Anak saleh adalah anak yang selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta berbakti kepada orang tua dan masyarakat. 2. Ciri-Ciri Anak Saleh ✅ Selalu taat beribadah , seperti salat, puasa, membaca Al-Qur’an ✅ Berbakti kepada orang tua dengan patuh, membantu, dan berbicara sopan ✅ Bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan ✅ Menolong sesama dan bersikap baik kepada teman dan tetangga ✅ Menjaga kebersihan dan kerapihan dalam kehidupan sehari-hari B. Manusia sebagai Khalifah di Bumi 1. Pengertian Khalifah Khalifah artinya pemimpin atau wakil Allah di bumi yang bertugas untuk menjaga dan mengelola bumi dengan baik. 2. Dalil tentang Khalifah Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 30 : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi.'" 3. Tugas Manusia...

PAI 4/3

  "Indahnya Saling Menghargai dalam Keberagaman"   1. Pengertian Keberagaman Keberagaman berarti adanya perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti: Keberagaman suku bangsa (misalnya: Jawa, Sunda, Batak, Minang, dll.) Keberagaman agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu) Keberagaman budaya (pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, makanan khas) Keberagaman bahasa daerah 2. Pentingnya Saling Menghargai dalam Keberagaman Islam mengajarkan umatnya untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Sikap ini mencerminkan akhlak yang baik dan menciptakan kehidupan yang damai. 3. Dalil tentang Saling Menghargai Salah satu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keberagaman adalah: QS. Al-Hujurat: 13 "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu d...