PAI 10/2

Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu'abul (cabang) Iman

A. Pengertian Iman
Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Secara istilah, iman adalah keyakinan dalam hati, pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan perbuatan terhadap apa yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dalil tentang Iman:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15)


B. Pengertian Syu‘abul Iman
Syu‘abul Iman adalah cabang-cabang iman, yaitu segala hal yang berkaitan dengan keimanan, baik dalam keyakinan, ucapan, maupun perbuatan.
Hadis tentang Syu‘abul Iman:
Rasulullah SAW bersabda:
"Iman itu memiliki lebih dari 70 cabang. Yang paling utama adalah ucapan 'Lā ilāha illallāh', dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman." (HR. Bukhari dan Muslim)


C. Macam-Macam Syu‘abul Iman
Syu‘abul Iman terbagi menjadi tiga bagian utama:

  1. Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Hati
    • Meliputi keyakinan atau akidah.
    • Contoh: Beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir.
  2. Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Lisan
    • Berkaitan dengan ucapan yang menunjukkan keimanan.
    • Contoh: Mengucapkan kalimat syahadat, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan menasihati kebaikan.
  3. Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Perbuatan
    • Berkaitan dengan amal perbuatan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun manusia.
    • Contoh: Menunaikan shalat, membayar zakat, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, menjaga kebersihan, dan menyingkirkan rintangan di jalan.

D. Tanda-Tanda Orang Beriman

  1. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

    • Selalu beribadah dengan ikhlas kepada Allah dan meneladani Rasulullah SAW.
    • Dalil: “Orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya…” (QS. Al-Anfal: 2).
  2. Berbuat Baik kepada Sesama

    • Menolong orang yang membutuhkan, membantu tetangga, dan tidak menyakiti orang lain.
    • Contoh: Memberikan sedekah kepada fakir miskin.
  3. Memiliki Akhlak Mulia

    • Orang yang beriman memiliki sifat jujur, amanah, sabar, dan rendah hati.
    • Rasulullah SAW bersabda:
      “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
  4. Menjaga Amanah dan Menepati Janji

    • Menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab dan tidak mengingkari janji.
    • Dalil: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...” (QS. An-Nisa: 58).
  5. Berusaha Menjauhi Perbuatan Dosa

    • Tidak melakukan perbuatan dosa, baik kecil maupun besar, karena merasa diawasi oleh Allah.
    • Contoh: Menghindari ghibah, mencuri, dan berbohong.

E. Hikmah Memahami dan Mewujudkan Ketauhidan melalui Syu‘abul Iman

  1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
  2. Membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia.
  3. Mempererat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan doa.
  4. Membuat kehidupan sosial lebih harmonis dengan saling tolong-menolong.
  5. Menanamkan sifat malu untuk berbuat dosa karena sadar akan pengawasan Allah.

Latihan Soal! 

  1. Jelaskan pengertian iman menurut bahasa dan istilah!
  2. Sebutkan tiga macam Syu‘abul Iman beserta contohnya masing-masing!
  3. Jelaskan tanda-tanda orang beriman yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari!
  4. Mengapa menyingkirkan duri dari jalan disebut sebagai salah satu cabang iman? Jelaskan!
  5. Sebutkan hikmah dari memahami dan mengamalkan Syu‘abul Iman dalam kehidupan sehari-hari!

Komentar

  1. JAWABAN
    1.Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Secara istilah, iman adalah keyakinan dalam hati, pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan perbuatan terhadap apa yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
    2.Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Hati
    Meliputi keyakinan atau akidah.
    Contoh: Beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir.
    Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Lisan
    Berkaitan dengan ucapan yang menunjukkan keimanan.
    Contoh: Mengucapkan kalimat syahadat, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan menasihati kebaikan.
    Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Perbuatan
    Berkaitan dengan amal perbuatan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun manusia.
    Contoh: Menunaikan shalat, membayar zakat, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, menjaga kebersihan, dan menyingkirkan rintangan di jalan.
    3.Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,Berbuat Baik kepada Sesama,Memiliki Akhlak Mulia,Menjaga Amanah dan Menepati Janji,Berusaha Menjauhi Perbuatan Dosa.
    4.Syu‘abul Iman adalah cabang-cabang iman, yaitu segala hal yang berkaitan dengan keimanan, baik dalam keyakinan, ucapan, maupun perbuatan.
    5.Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
    Membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia.
    Mempererat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan doa.
    Membuat kehidupan sosial lebih harmonis dengan saling tolong-menolong.
    Menanamkan sifat malu untuk berbuat dosa karena sadar akan pengawasan Allah.

    BalasHapus
  2. Jawaban
    1.Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Secara istilah, iman adalah keyakinan dalam hati, pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan perbuatan terhadap apa yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

    2.Syu'abul Iman yang Berkaitan dengan Hati Meliputi keyakinan atau akidah. Contoh: Beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir. Syu'abul Iman yang Berkaitan dengan Lisan Berkaitan dengan ucapan yang menunjukkan keimanan.

    Contoh: Mengucapkan kalimat syahadat, berdzikir, membaca Al- Qur'an, dan menasihati kebaikan. Syu'abul Iman yang Berkaitan dengan Perbuatan Berkaitan dengan amal perbuatan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun manusia.

    Contoh: Menunaikan shalat, membayar zakat, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, menjaga kebersihan, dan menyingkirkan rintangan di jalan.

    3. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Berbuat Baik kepada Sesama, Memiliki Akhlak Mulia, Menjaga Amanah dan Menepati Janji, Berusaha Menjauhi Perbuatan Dosa.

    4. Syu'abul Iman adalah cabang- cabang iman, yaitu segala hal yang berkaitan dengan keimanan, baik dalam keyakinan, ucapan, maupun perbuatan.
    5. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Mempererat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan doa. Membuat kehidupan sosial lebih harmonis dengan saling tolong- menolong.

    Menanamkan sifat malu untuk berbuat dosa karena sadar akan pengawasan Allah.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Nama : Radhiita Az Zahra
    Kelas : 10 / Paket C
    Mapel : PAI

    1. Jelaskan pengertian iman menurut bahasa dan istilah!

    Bahasa (etimologi): Iman berasal dari kata *āmana–yu’minu–Ä«mānan* yang artinya percaya, membenarkan, dan meyakini.

    Istilah (terminologi): Iman adalah keyakinan yang mantap dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan, yaitu meyakini dengan sepenuh hati akan adanya Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta qadha dan qadar.

    2. Sebutkan tiga macam Syu‘abul Iman beserta contohnya masing-masing!

    Syu‘abul Iman ada banyak (sekitar 77 cabang), namun secara umum terbagi menjadi tiga:

    1. Amal Qalbiyyah (perbuatan hati)

    Contoh: ikhlas dalam beramal, sabar dalam ujian, ridha terhadap takdir Allah.
    2. Amal Qauliyyah (ucapan lisan)

    Contoh: membaca Al-Qur’an, berdzikir, memberi nasihat kebaikan.
    3. Amal ‘Amaliyyah (perbuatan anggota badan)

    Contoh: menunaikan shalat, menolong orang lain, menyingkirkan gangguan dari jalan.

    3. Jelaskan tanda-tanda orang beriman yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari!

    * Senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
    * Berlaku jujur dalam perkataan dan perbuatan.
    * Sabar dan ikhlas menghadapi ujian hidup.
    * Menyayangi sesama, saling menolong, dan menjaga silaturahmi.
    * Rajin beribadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.

    4. Mengapa menyingkirkan duri dari jalan disebut sebagai salah satu cabang iman? Jelaskan!

    Karena menyingkirkan duri dari jalan termasuk amal kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda bahwa menyingkirkan gangguan dari jalan merupakan salah satu cabang iman. Hal ini menunjukkan bahwa iman tidak hanya berupa ibadah besar, tetapi juga mencakup hal kecil yang mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat bagi orang lain.

    5. Sebutkan hikmah dari memahami dan mengamalkan Syu‘abul Iman dalam kehidupan sehari-hari!

    * Membentuk pribadi muslim yang taat, sabar, dan ikhlas.
    * Meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah.
    * Menumbuhkan rasa peduli, tolong-menolong, dan cinta kasih kepada sesama.
    * Membiasakan diri berbuat baik, sekecil apa pun.
    * Menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, dan damai di masyarakat.

    BalasHapus
  5. NAMA :Mohamad Nur Zayni
    KELAS :10

    1).Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Secara istilah, iman adalah keyakinan dalam hati, pengakuan dengan lisan, dan pengamalan dengan perbuatan terhadap apa yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
    2).♦ Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Hati
    Meliputi keyakinan atau akidah.
    Contoh: Beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir.
    ♦ Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Lisan
    Berkaitan dengan ucapan yang menunjukkan keimanan.
    Contoh: Mengucapkan kalimat syahadat, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan menasihati kebaikan.
    ♦ Syu‘abul Iman yang Berkaitan dengan Perbuatan
    Berkaitan dengan amal perbuatan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun manusia.
    Contoh: Menunaikan shalat, membayar zakat, berbakti kepada orang tua, menolong sesama, menjaga kebersihan, dan menyingkirkan rintangan di jalan.
    3).* Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

    Selalu beribadah dengan ikhlas kepada Allah dan meneladani Rasulullah SAW.
    Dalil: “Orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya…” (QS. Al-Anfal: 2).
    * Berbuat Baik kepada Sesama

    Menolong orang yang membutuhkan, membantu tetangga, dan tidak menyakiti orang lain.
    Contoh: Memberikan sedekah kepada fakir miskin.
    * Memiliki Akhlak Mulia

    Orang yang beriman memiliki sifat jujur, amanah, sabar, dan rendah hati.
    Rasulullah SAW bersabda:
    “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
    Menjaga Amanah dan Menepati Janji

    * Menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab dan tidak mengingkari janji.
    Dalil: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...” (QS. An-Nisa: 58).
    * Berusaha Menjauhi Perbuatan Dosa

    Tidak melakukan perbuatan dosa, baik kecil maupun besar, karena merasa diawasi oleh Allah.
    Contoh: Menghindari ghibah, mencuri, dan berbohong.
    4).Menyingkirkan duri dari jalan disebut cabang iman karena merupakan wujud kepedulian dan amal kecil yang bernilai ibadah.
    5).a. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
    b. Membentuk pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia.
    c. Mempererat hubungan dengan Allah melalui ibadah dan doa.
    d.Membuat kehidupan sosial lebih harmonis dengan saling tolong-menolong.
    e.Menanamkan sifat malu untuk berbuat dosa karena sadar akan pengawasan Allah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAI Kelas 9 Bab 1: Al-Qur'an Menginspirasi - Meraih Kesuksesan dengan Semangat Mencari Ilmu

PAI Kelas 10 Bab 1: Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja:

PAI Kelas 12 Bab 1: Sabar dalam Menghadapi Musibah dan Ujian: