PAI 10/3

Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, Takabur, dan Hasud

Bab ini membahas pentingnya hidup sederhana dan menjauhi sifat buruk yang dapat merusak hati serta hubungan sosial.


A. Pengertian dan Bahaya Sifat Buruk

  1. Berfoya-foya

    • Hidup berlebihan dalam kesenangan tanpa memikirkan manfaatnya.
    • Dalil: QS. Al-Isra’: 27
      "Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
  2. Riya’ (Pamer Ibadah)

    • Melakukan ibadah agar dipuji orang lain, bukan karena Allah.
    • Dalil: QS. Al-Ma’un: 6
      "Orang-orang yang salat namun lalai dan hanya ingin pamer."
  3. Sum’ah (Mencari Popularitas)

    • Berbuat baik agar dikenal dan dihormati orang lain.
    • Dampaknya: amal ibadah tidak diterima Allah dan mudah kecewa jika tidak dipuji.
  4. Takabur (Sombong)

    • Merasa lebih baik dari orang lain dan meremehkan mereka.
    • Dalil: QS. Luqman: 18
      "Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia dengan sombong, dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh."
  5. Hasud (Iri Hati)

    • Tidak suka melihat orang lain mendapatkan nikmat dan berharap nikmat itu hilang.
    • Hadis Nabi:
      “Jauhilah hasad, karena hasad itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

B. Cara Menghindari Sifat Buruk dan Menjalani Hidup Bermanfaat

✔️ Selalu bersyukur atas nikmat Allah
✔️ Ikhlas dalam beramal tanpa mengharapkan pujian
✔️ Hidup sederhana dan tidak boros
✔️ Menyadari bahwa kesombongan adalah penyakit hati yang berbahaya
✔️ Berdoa agar dijauhkan dari sifat iri dan dengki


Latihan!

  1. Jelaskan pengertian berfoya-foya dan mengapa Islam melarangnya!
  2. Sebutkan dua contoh nyata sikap riya’ dalam kehidupan sehari-hari!
  3. Mengapa sifat sombong (takabur) dapat merugikan diri sendiri? Jelaskan!
  4. Bagaimana cara menghindari sifat hasud? Berikan dua cara yang bisa dilakukan!
  5. Sebutkan dua dalil (ayat atau hadis) yang melarang sikap berfoya-foya dan riya’!

Komentar

  1. 1. Jelaskan pengertian berfoya-foya dan mengapa Islam melarangnya!
    Berfoya-foya (dalam bahasa Arab sering dikaitkan dengan istilah israf) berarti membelanjakan harta secara berlebihan dan tanpa perhitungan, untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan. Ini termasuk menghabiskan harta untuk kesenangan semata, kemewahan yang tidak perlu, dan pamer kekayaan.
    Islam melarang berfoya-foya karena beberapa alasan:
    Merupakan bentuk ketidaksyukuran: Berfoya-foya menunjukkan ketidaksyukuran atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan. Harta yang dimiliki seharusnya digunakan dengan bijak dan bermanfaat, bukan untuk kesenangan sesaat yang sia-sia.
    Menimbulkan kerugian: Membelanjakan harta secara berlebihan dapat menyebabkan kerugian finansial, baik bagi individu maupun keluarga. Ini dapat menyebabkan kesulitan ekonomi dan bahkan kemiskinan.
    Menimbulkan kerusakan: Berfoya-foya seringkali diiringi dengan perilaku yang merusak, seperti mabuk-mabukan, berjudi, dan perbuatan maksiat lainnya.
    Tidak sesuai dengan ajaran Islam: Islam mengajarkan agar manusia hidup sederhana, hemat, dan menggunakan hartanya untuk kebaikan. Berfoya-foya bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.
    2. Sebutkan dua contoh nyata sikap riya’ dalam kehidupan sehari-hari!
    Beramal untuk dilihat orang: Seseorang beramal, seperti bersedekah atau sholat, bukan karena ikhlas karena Allah SWT, tetapi untuk mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain. Mereka sengaja melakukannya di tempat ramai atau mempublikasikannya di media sosial.
    Berpakaian mewah untuk pamer: Seseorang mengenakan pakaian dan perhiasan yang mahal-mahal bukan karena kebutuhan, tetapi untuk menunjukkan kekayaan dan kemewahannya kepada orang lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan rasa kagum dan iri dari orang lain.
    3. Mengapa sifat sombong (takabur) dapat merugikan diri sendiri? Jelaskan!
    Sifat sombong (takabur) dapat merugikan diri sendiri karena:
    Menutup pintu hidayah: Sombong membuat seseorang merasa dirinya paling benar dan paling hebat, sehingga sulit menerima kritik dan nasihat. Ini dapat menutup pintu hidayah dan mencegah pertumbuhan spiritual.
    Memutuskan silaturahmi: Sombong membuat seseorang sulit bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, terutama yang dianggap lebih rendah. Ini dapat memutuskan silaturahmi dan menyebabkan kesendirian.
    Menjauhkan dari rahmat Allah: Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong. Sombong dapat menjauhkan seseorang dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.
    Menyebabkan kehancuran: Sombong dapat menyebabkan seseorang kehilangan teman, pekerjaan, dan bahkan keluarganya. Ini dapat menyebabkan kehancuran hidup di dunia dan akhirat.
    4. Bagaimana cara menghindari sifat hasud? Berikan dua cara yang bisa dilakukan!
    Hasud (iri hati) dapat dihindari dengan:
    Bersyukur atas nikmat Allah: Selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan, baik yang besar maupun yang kecil. Dengan bersyukur, hati akan merasa tenang dan tidak mudah iri kepada orang lain.
    Berfokus pada peningkatan diri: Alihkan fokus dari apa yang dimiliki orang lain kepada upaya untuk meningkatkan diri sendiri. Berusahalah untuk memperbaiki kekurangan dan mengembangkan potensi yang ada.
    5. Sebutkan dua dalil (ayat atau hadis) yang melarang sikap berfoya-foya dan riya’!
    Dalil yang melarang berfoya-foya (israf) dan riya' banyak terdapat dalam Al-Quran dan Hadis. Berikut dua contoh:
    Al-Quran (QS Al-Isra' 17:26): "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga mereka bagiannya (dari hartamu) menurut yang patut. Dan janganlah kamu berlebih-lebihan dan janganlah kamu kikir, karena kamu akan kembali dengan membawa kerugian." (Ayat ini secara umum mengajarkan tentang keadilan dalam berbelanja dan melarang pemborosan).
    Hadis Riwayat Bukhari Muslim: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang suka bermegah-megah (riya')." (Hadis ini secara spesifik melarang sikap riya').
    Perlu diingat bahwa ini hanyalah sebagian kecil dari dalil yang membahas tentang larangan berfoya-foya dan riya'. Banyak ayat dan hadis lain yang menjelaskan hal ini secara lebih detail.

    BalasHapus
  2. Berikut jawaban pertanyaan Anda:

    *Pengertian Berfoya-foya dan Larangan Islam*
    Berfoya-foya adalah perilaku yang berlebihan dan tidak perlu dalam menghabiskan harta atau waktu, sehingga dapat menyebabkan kerugian dan kesia-siaan. Islam melarang berfoya-foya karena dapat menyebabkan kesombongan, keborosan, dan tidak bersyukur atas nikmat Allah.

    *Contoh Sikap Riya' dalam Kehidupan Sehari-hari*
    1. Beribadah hanya untuk dilihat orang lain, bukan karena keimanan dan ketakwaan.
    2. Berbagi harta atau bantuan hanya untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain.

    *Dampak Sifat Sombong (Takabur)*
    Sifat sombong dapat merugikan diri sendiri karena dapat menyebabkan:

    - Kehilangan kesadaran akan kelemahan dan keterbatasan diri.
    - Menjauhkan diri dari Allah dan orang lain.
    - Menghambat perkembangan dan kemajuan diri.

    *Cara Menghindari Sifat Hasud*
    1. Menerima dan mengakui kelebihan orang lain.
    2. Fokus pada perkembangan dan kemajuan diri sendiri.

    *Dalil Larangan Berfoya-foya dan Riya'*
    1. QS. Al-A'raf (7): 31, "Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
    2. HR. Muslim, "Barang siapa yang beramal untuk dilihat orang lain, maka Allah akan memperlihatkan amalnya itu kepada orang lain, dan barang siapa yang beramal karena Allah, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan yang banyak."

    BalasHapus
  3. *1. Jelaskan pengertian berfoya-foya dan mengapa Islam melarangnya!*

    * *Pengertian :* Berfoya-foya adalah perbuatan hidup berlebihan dengan menghambur-hamburkan harta, waktu, dan tenaga hanya untuk kesenangan duniawi semata tanpa tujuan bermanfaat.
    * *Larangan dalam Islam :* Islam melarang berfoya-foya karena termasuk sikap *israf* (berlebihan) dan *tabdzir* (pemborosan). Allah melarang hamba-Nya boros, karena harta seharusnya dipergunakan untuk kebaikan, menolong orang lain, dan bekal akhirat. Pemborosan juga menjauhkan seseorang dari rasa syukur.


    *2. Sebutkan dua contoh nyata sikap riya’ dalam kehidupan sehari-hari!*

    1. Seseorang *bersedekah dengan jumlah besar* tetapi mengumumkannya di depan umum agar dipuji sebagai orang dermawan.
    2. Seorang pelajar *rajin salat di masjid* hanya ketika ada guru atau orang yang dikenalnya agar dianggap alim dan taat beragama.


    *3. Mengapa sifat sombong (takabur) dapat merugikan diri sendiri? Jelaskan!*

    * Sifat sombong membuat seseorang *merasa lebih baik dari orang lain*, sehingga sulit menerima nasihat, menolak kebenaran, dan meremehkan orang lain
    * Akibatnya, orang sombong dijauhi teman, kehilangan rasa rendah hati, serta membuat hatinya keras. Dalam pandangan Allah, sifat takabur termasuk *dosa besar* yang dapat menutup jalan menuju surga.


    *4. Bagaimana cara menghindari sifat hasud? Berikan dua cara yang bisa dilakukan!*

    1. *Melatih hati untuk bersyukur* atas nikmat yang Allah berikan, karena setiap orang sudah memiliki rezekinya masing-masing.
    2. *Mendoakan kebaikan* bagi orang lain yang mendapatkan nikmat, agar hati bersih dari iri dengki.


    *5. Sebutkan dua dalil (ayat atau hadis) yang melarang sikap berfoya-foya dan riya’!*

    1. *Larangan berfoya-foya (boros):*

    - “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”
    > (QS. Al-Isra’ \[17]: 27)

    2. *Larangan riya’:*
    Rasulullah SAW bersabda:

    - “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’.”
    > (HR. Ahmad)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAI Kelas 9 Bab 1: Al-Qur'an Menginspirasi - Meraih Kesuksesan dengan Semangat Mencari Ilmu

PAI Kelas 10 Bab 1: Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja:

PAI Kelas 12 Bab 1: Sabar dalam Menghadapi Musibah dan Ujian: